Angka Stunting Di Kota Cimahi Meningkat, Ini Penyebabnya


Kota Cimahi, Suara Indonesia Post.Com- Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cimahi menggelar Rakor Koordinasi (Rakor) Bidang kesehatan tahun 2025 mensosialisasikan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).


Banyak faktor yang menyebabkan kenaikan angka stunting di kota Cimahi yaitu di sebabkan karena Migrasi penduduk banyak orang luar yang bermukim di Cimahi, pada saat datang ke Cimahi sudah membawa anak dalam kondisi Stunting, kata Kepala Dinas DP3AP2KB Kota Cimahi, Fitriani Manan pada saat melakukan Rakor Bidang kesehatan di Gedung A Rabu (26/02/2025)


"Namun dengan demikian kata Fitriani, mereka sudah menjadi penduduk Cimahi tempat tinggal di Cimahi tetap akan kami tangani," tegasnya.


Angka Stunting di tahun ini sedikit meningkat, yang di sebabkan oleh migrasi tersebut atau memang karena ada penyakit penyerta yang lainnya. Dengan adanya peningkatan tersebut kami menanganinya di mulai dari hulu, mulai dari remaja dengan pemberian tablet tambah darah.


"Kemudian ia menjelaskan, kepada calon pengantin, dengan dilakukan screening, pemeriksaan kesehatan, dan melakukan pembinaan untuk kesehata, berupa untuk pencegahan stunting, sehingga di saat mereka menikah dan hamil upaya tidak melahirkan anak yang stunting, paparnya.


Dengan Zero New Stunting semoga tidak ada lagi kasus penting baru, berharap tidak adalagi kasus stunting baru di kota Cimahi pasti menurun bahkan hilang. Angka stunting di kota Cimahi saat ini sekitar 93%.



Menurut Fitriani, Stunting tidak hanya terjadi pada keluarga miskin saja, karena stunting di sebabkan karena pola asuh yang salah dalam memberikan makanan.


"Ia menghimbau, mari kita terapkan pola hidup yang sehat, dengan makan makanan yang beragam berimbang bergizi, bilamana ada gangguan pertumbuhan pada anak segara cek bawa kesehatannya secara rutin agar terlihat dalam perkembangannya dan segera di rujuk ke puskesmas untuk dilakukan intervensi, ucap Fitriani.


Dengan mendeteksi secara dini pada ibu hamil maupun pada balita terutama di bawah 2 tahun, 1.000 hari pertama kehidupan itu adalah masa yang paling penting masa yang paling sangat-sangat berarti untuk upaya pencegahan stunting. (Atep K)

Komentar

BERITA TERKINI